We use cookie to improve your experience on our site. By using our site you consent cookies. See our Cookies Policy and Privacy Policy for more datails

Konjungsi atau Kata Sambung

Konjungsi

Konjungsi/Kata Sambung adalah kata yang berfungsi untuk menguhubungkan dua kata atau dua kalimat yang sama kedudukannya.

Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsure kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Kemudian dilihat dari sifat hubungannnya dikenal adanya konjungsi:

  • Menghubungkan menjumlahkan, yaitu konjungsi dan, dengan, serta. Contoh:
    1. Nenek dan kakek perfi ke pasar.
    2. Adik dengan ayah belum pulang.
    3. Mereka menyanyi serta menari sepanjang malam.
  • Menghubungkan memilih, yaitu konjungsi atau. Contoh:
    1. Mana yang kamu pilih, yang merah atau yang biru.
    2. Kamu yang dating ke rumah saya atau saya yang dating ke rumahmu.
  • Menghubungkan pertentangkan, yaitu preposisi tetapi, namun, sedangkan, dan sebaliknya. Contoh:
    1. Kami ingin menyumbang lebih, tetapi kemampuan kami terbatas.
    2. Mereka sudah berkali-kali dinasihati guru. Namun, mereka tetap saja membandel.
  • Menghubungkan membetulkan, yaitu konjungsi melainkan dan hanya. Contoh:
    1. Dia menangis bukan karena sedih, melainkan karena gembira.
    2. Masakan ini bukan main enaknya, hanya terlalu pedas.
  • Menghubungkan menegaskan, yaitu konjungsi bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan. Contoh:
    1. Kikirnya bukan main. Bahkan untuk makan pun dia segan mengeluarkan uang.
    2. Dinasihati baik-baik bukannya berterima kasih, malah (malahan) dia memusuhi kita.
  • Menghubungkan membatasi, yaitu konjungsi kecuali, dan hanya. Contoh:
    1. Semua siswa sudah hadir, kecuali Ali dan Ita.
    2. Saya tidak apa-apa. Hanya agak pening.
  • Menghubungkan mengurutkan, yaitu konjungsi kemudian, lalu, selanjutnya, dan setelah itu. Contoh:
    1. Mula-mula kami dipersilahkan duduk, kemudian kami diminta mengutarakan maksud kedatangan kami.
    2. Dia duduk lalu menulis surat itu.
  • Menghubungkan menyamakan, yaitu konjungsi yaitu, yakni, ialah, adalah, dan bahwa. Contoh:
    1. Kedua anak itu, yaitu Dadi dan Hasan, sering dimarahi ayahnya.
    2. Tugas mereka, yakni mencuci dan memasak, telah dilakukan dengan baik.

Konjungsi subordiantif

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsure kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Artinya, kedudukan klausa yang satu lebih tinggi (sebagai klausa utama) dan yang kedua sebagai klausa bawahan atau lebih rendah dari yang pertama. Konjungsi subordinatif ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkannya.

  • Menghubungkan menyatakan sebab akibat, yaitu konjungsi sebab dan karena. Contoh:
    1. Banyak petani yang mengeluh sebab hatga pupuk makin mahal.
    2. Kami tidak dapat melanjutkan perjalanan karena hari sudah malam.
    3. Karena ketiadaan dana, kami terpaksa berhenti kuliah.
  • Menghubungkan menyatakan persyaratan, yaitu konjungsi kalau, jikalau, jika, bilamana, apabila,, dan asal. Contoh:
    1. Kalau diundang, saya akan hadir.
    2. Saya akan datang kalau diberi ongkos.
    3. Jikalau tidak ada halangan, saya akan datang.
  • Menghubungkan menyatakan tujuan, yaitu konjungsi agar dan supaya.
    1. Kami berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat di sekolah.
    2. Supaya lalu lintas lancer, maka akan dibangun jembatan laying di situ.
  • Menghubungkan menyatakan waktu, yaitu konjungsi ketika, sewaktu, sebelum, sesdudah, tatkala, sejak, sambil, dan selama.
    1. Nenek datang ketika kami sedang makan siang.
    2. Sewaktu terjadi gempa saya sedang tidak ada di rumah.
    3. Biasakan mencuci tangan sebelum makan.
  • Menghubungkan menyatakan akibat, yaitu konjungsi sampai, hingga, dan sehingga. Contoh:
    1. Pencuri itu dipukuli orang banyak sampai mukanya babak belur.
    2. Dia terlalu banyak makan hingga tidak kuat berdiri.
    3. Dia terjerembab ke lumpur sehingga bajunya kotor penuh lumpur.
  • Menghubungkan menyatakan batas kejadian, yaitu konjungsi sampai dan hingga. Contoh:
    1. Kami menyelesaikan pekerjaan itu sampai pukul tiga dinihari.
    2. Mereka berjalan kaki di tengah hutan itu hingga bertemu dengan sebuah gubuk kecil.
  • Menghubungkan menyatakan tujuan atau sasaran, yaitu konjungsi untuk dan guna. Contoh:
    1. Untuk mengatasi bahaya banjir, Pemerintah akan membuat saluran baru.
    2. Murid-murid dikumpulkan di aula mendapat pengarahan dari kepala sekolah.
  • Menghubungkan menyatakan penegasan, yaitu konjungsi meskipun, biarpun, kendatipun, dan sekalipun. Contoh:
    1. Mereka berangkat juga ke Jakarta meskipun tidak diizinkan oleh orang tua mereka.
    2. Biarpun hujan lebat pertandingan sepak bola itu berjalan terus.
  • Menghubungkan menyatakan pengandaian, yaitu konjungsi seandainya dan andaikata. Contoh:
    1. Seandainya saya punya uang satu miliar kamu akan saya belikan mobil baru.
    2. Saya pasti akan celaka andaikata saya jadi berangkat.
  • Menghubungkan menyatakan perbandingan, yaitu konjungsi seperti, sebagai, dan laksana. Contoh:
    1. Kedua anak itu selalu saja bertengkar seperti kucing dengan anjing.
    2. Kami terkejut bukan main laksana mendengar petir di siang hari
    3. Wajahnya pucat pasi ‘sebagai’ bulan kesiangan.

Konjungsi antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraph. Melihat sifat hubungannya dikenal adanya konjungsi antarkalimat, yaitu:

  • Menghubungkan dan mengumpulkan, yaitu konjungsi jadi, karena itu, oleh sebab itu, kalu begitu, dan dengan demikian. Contoh:
    1. Minggu lalu kamu meminjam uang saya seribu rupiah, dua hari yang lalu seribu rupiah, dan kini lima ribu rupiah. Jadi, hutangmu semua ada delapan ribu rupiah.
    2. Ali dan Ahmad seringkali berkelahi di sekolah. Karena itu, mereka seringkali dihukum guru.
  • Menghubungkan menyatakan penegasan, yaitu konjungsi lagipula, dan apalagi. Contoh:
    1. Mari kita makan di warung itu. Masakannya enakdan harganya murah. Lagipula pelayanannya sangat baik.
    2. Hawa di Jakarta sangat panas. Apalagi pada siang hari.
  • Menghubungkan mempertentangkan atau mengontraskan, yaitu konjungsi namun dan sebaliknya. Contoh:
    1. Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun, setelah dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami.

Slide Power Point Tentang Konjungsi atau kata sambung

Download PPT Tentang Konjungsi atau kata sambung

PPT PPT Tentang Konjungsi atau kata sambung Download
Apakah artikel ini berguna?
#Yes 0 #No 0 #Ask 0Responses: 0

Posting Komentar

  1. Berkomentarlah dengan sopan, tidak Sara atau SPAM. Author berhak menghapus komentar & tidak dapat diganggu gugat.
  2. Komentar ini, diurutkan dari yang terbaru
  3. Tinggalkan komentar sesuai topik tulisan
  4. Tambahkan Response anda tentang artikel ini dengan menggunakan tag #Yes atau #No berserta alasannya
  5. Jika ada pertanyaan tambahkan tag #Ask
  6. Gunakan <i rel='pre'><!--[Parse Code]--></i> Untuk menambahkan Code(dalam bentuk parse HTML) pada komentar